Oleh: viatecno | September 9, 2008

Jangan Jadi Mahasiswa Manja

“Ma, kirimin duit donk.. Uang bulanan dah habis nih. Soalnya kemarin habis belanja baju di Mall. Trus tadi pas jalan-jalan di Mall ada handphone model terbaru, pengen banget beli. Kirimin ya.. Satu juta aja..”

Weitss mungkin beberapa dari kita (termasuk saya dulu, hehehe) suka banget minta duit orang tua. Apalagi bagi mahasiswa yang hidupnya jauh dari orang tua. Dengan segudang alasan, bisa saja kita minta orang tua kita untuk mengirimkan duit lagi kepada kita. Padahal, baru 2 minggu yang lalu kiriman dari orang tua itu datang.

Bisa dibilang ini masalah yang klasik sekaligus memprihatinkan. Karena seharusnya, seorang mahasiswa adalah orang yang sedang bersiap untuk menjadi manusia dewasa yang mandiri. Dan saat menjadi mahasiswa lah, kita melatih kedewasaan dan kemandirian kita. Kapan lagi coba ? Tunggu mau wisuda ? Wah kelamaan donk. Masa udah tua masih minta duit orang tua terus.

Agar jangan minta duit terus

Banya cara yang bisa kita lakukan untuk mengatur keuangan bagi seorang mahasiswa. Dan tentunya agar nanti ga perlu sering-sering minta duit ortu lagi. Berikut adalah tips yang aku dapatkan dan terapkan selama beberapa tahun belakangan. Mudahan berguna, jika ada yang kurang, silahkan ditambah ya.

#1. Makan yang hemat dan bergizi

Bukan berarti kalian harus makan mie instan terus ya. Ingat kalau mie instan itu kaya akan bahan pengawet. Jadi kalau terus-terusan menumpuk dalam tubuh, bisa menyebabkan kanker. Kalau misalnya pas bener-bener ga ada uang dan terpaksa harus makan mie instan, sebaiknya rebus mie itu 2 kali. Biar kadar zat-zat pengawetnya tidak terlalu banyak lagi. Tapi sekali lagi, jangan sering-sering ya.

Selain hemat, makanan kita juga harus penuh gizi. Jangan terlalu sering makan-makan yang mahal lah. Sebagai perbandingan, kalo di Jogja, makanan disini harganya berkisar antara 2.500 hingga 7.000. Nah, yang sering aku makan tuh yang 2.500. Walaupun murah, tapi gizinya terjamin loh. Itu udah termasuk nasi, sayur, dan lauk (biasanya sih tempe tahu). Kalau sehari makan 2 kali, berarti cuma 5 ribu doank setiap hari. Murah kan ? Jadi kalau di kalkulasi, untuk makan dalam sebulan kita hanya butuh Rp 150.000,-

#2. Olahraga biar ga gampang sakit

Ada yang pernah sakit ? Biasanya kalau kita sakit dan berobat ke rumah sakit ataupun ke tempat praktek dokter biasanya obat-obatan yang dikasih ke kita itu mahal-mahal. Apalagi kalau penyakitnya berat, duit yang kita keluarkan untuk itu juga akan semakin berat.

Kalau misalnya kalian terpaksa harus menebus obat yang diberikan oleh dokter, cobalah untuk bertanya apakah obat-obatan yang diberikan itu ada generiknya. Insya Allah harganya jauh lebih murah daripada obat-obatan paten.

Bagi yang belum tahu, obat-obatan itu dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu:

  1. Obat Generik. Generik adalah zat aktif yang terkandung di dalam obat. Misalnya, bila zat aktif obat adalah parasetamol (penurun panas), maka nama generik obat itu ya parasetamol.
  2. Obat bermerek. Obat yang dikenal dengan nama dagang tertentu sesuai keinginan produsen. Untuk parasetamol misalnya merek Sanmol.
  3. Obat paten. Obat paten merupakan paten yang diberikan pada obat baru (hak monopoli). Tanpa izin pemilik paten, obat ini tidak boleh ditiru, diproduksi dan dijual oleh pabrik lain. Jika masa berlaku hak paten itu habis, industri lain boleh memproduksi obat ini.

Satu-satunya perbedaan antara obat generik dengan obat bermerek ataupun obat paten adalah soal harga. Ya, kandungan zat di dalamnya tetap sama. Obat paten itu menjadi mahal karena biaya operasionalnya tinggi. Karena pihak produsen harus mengeluarkan biaya tambahan untuk promosi produk. Jadi kalau ada yang lebih murah, kenapa harus pilih yang mahal ?

Tapi saya sarankan jangan memilih sakit deh. Walaupun mungkin kita akan dikasih obat yang murah, tetep aja keuangan bulanan kita bakal terganggu.

Cara yang termudah agar terhindar dari sakit adalah dengan rajin berolahraga. Tak perlulah harus mengikuti senam kebugaran di tempat-tempat fitnes yang mahal itu. Atau menyewa lapangan futsal yang cukup menguras kantong juga. Cukup dengan lari setiap pagi selama 30 menit, sudah cukup untuk menjaga kondisi kita tetep sehat.

Tapi ingat loh ya, harus rutin ngelaksanainnya. Kalau sekali-kali aja olahraga, ga akan ada efeknya. Palingan badan makin capek. Jadi ayo olahraga !

#3. Cari Penghasilan Sendiri

Nah ga mau kan dibilang mahasiswa yang manja ? Karena itu mulai saat ini coba deh kalian mencari kerjaan sampingan yang bisa menghasilkan duit. Tentu aja harus disesuaikan dengan keahlian dan kemampuan kalian.

Karena saya diberikan oleh Allah ilmu lebih di bidang desain dan komputer, saya menghasilkan duit dari situ. Nah berikut ini ada beberapa alternatif cara menghasilkan duit bagi mahasiswa, yaitu :

  1. Nulis artikel. Mahasiswa ga bisa nulis ? Aduh, jangan deh. Seharusnya ini udah menjadi kebiasaan kita-kita. Cara yang paling mudah adalah dengan membiasakan menulis di diari atau blog kita. Entar kalau udah terbiasa menulis, kembangin deh tema-tema tulisanmu. Nanti kalau udah lumayan bagus, coba kirim ke koran ataupun majalah. Lumayan loh bayarannya.
  2. Translate. Nah kalau ini khusus bagi kamu yang punya keahlian menerjemahkan artikel berbahasa asing. Kalian bisa nerima order dari teman-teman yang kesulitan mengerjakan tugas dengan literatur berbahasa asing. Biasanya mahasiswa S2 tuh.
  3. Ngeblog. Cobalah untuk mulai ngeblog dari sekarang. Percaya deh, ngeblog itu bisa menghasilkan duit. Aku sendiri udah membuktikannya. Sebagai langkah awal, ngeblog dalam bahasa Indonesia dulu ga papa. Entar kalau dah dapet feelnya, baru deh ngeblog dalam bahasa Inggris. Ga perlu harus bagus-bagus amat kok bahasa Inggrisnya. Liat aja tulisan ku yang berbahasa Inggris. Masih ancur kan ? Yang penting, si pembaca ngerti maksud kita. Cara ngasilin duitnya gimana ? Dah banyak kok tutorialnya di internet. Cari aja. Atau kalau belum nemu juga, kirim aja email ke aku. Entar tak kasih tahu.
  4. Ngasih les. Nah kalau mahasiswa biasanya udah pinter tuh ama pelajaran-pelajaran SD, SMP atau SMA. Nah, manfaatin deh kepintaran kamu itu untuk ngajar. Kamu bisa ikut dalam sebuah yayasan bimbingan belajar atau kamu bikin les privat sendiri. Sebarin deh brosurnya ke rumah-rumah. Masa’ dari 1000 rumah yang kamu sebarin ga ada yang nyangkut ? Hehehe

Yah intinya kita harus pinter-pinter mencari sumber penghasilan sendiri. Sesuaikan dengan keahlian dan waktu yang kalian punya.

#4. Jangan pacaran

Hmm.. Nah, ini biasanya penyakit anak muda. Jatuh cinta. Percaya deh, ini juga bakal nguras kantong kamu. Beli bensin untuk ngajakin dia jalan, beli pulsa untuk smsan dan telpon-telponan, waktu terbuang percuma untuk menjalani sesuatu yang tak pasti (siapa yang jamin kalau si dia bakal jadi istri atau suami kita), dan tentunya hal ini sangat diharamkan oleh Islam.

Selain terhindar dari dosa, kita juga akan semakin hemat. Tak perlu lagi kita beli parfum yang mahal-mahal agar si dia makin terpikat. Cukup dengan parfum 10ribuan yang bisa kita beli di masjid.

Bukankah lebih baik kita terus memperbaiki diri agar nantinya ketika udah menikah menjadi manusia dewasa yang benar-benar dewasa ? Jangan takut deh ga dapet pasangan. Dateng sendiri kok )

#5. Jadilah mahasiswa yang bersahaja

Nah ini poin terakhir yang harus kalian ingat. Jadilah mahasiswa yang bersahaja. Walaupun mungkin kalian masuk di fakultas yang terfavorit dan universitas yang terfavorit, bukan menjadi alasan untuk berbangga diri dan hidup bermewah-mewahan.

Berpakaian lah yang sewajarnya. Jangan terlalu stylish dan ngejreng. Jangan sering beli baju-baju baru kalau yang lama masih ada dan bisa dipakai. Kalau bisa, nyuci sendiri aja bajunya, jangan di laundry.

Ga perlu malu untuk selalu membawa air minum dalam botol dari rumah atau kost. Daripada beli diluar, lebih baik bawa sendiri kan ?

Jangan lupa tetap menyisihkan sebagian uang kita untuk orang lain yang lebih membutuhkan. Insya Allah jika kita ikhlas, Allah akan menurunkan rezeki bagi kita dari jalan yang ga disangka-sangka. Percaya deh.


Tinggalkan komentar

Kategori